Tampilkan postingan dengan label Teknik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teknik. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Februari 2017

Dasar Structural Equation Modelling

Konsep Dasar
Penelitian manajemen, psikologi, sosial dan teknik industri umumnya merupakan penelitian multidimensi yang mencoba menjelaskan sebuah fenomena dengan mengamati berbagai fenomena praktis melalui berbagai dimensi atau indikator. Dalam kenyataannya, dunia manajemen, psikologi, sosial dan teknik manajemen industri adalah sebuah dunia yang relatif “rumit” karena bersifat multidimensional. Maka muncullah model yang rumit sehingga membawa dampak dalam proses pengambilan keputusan yang “rumit” karena adanya berbagai pola hubungan kausalitas yang berjenjang. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah alat analisis yang mampu memecahkan dan memberikan solusi terbaik untuk model “rumit” tersebut. Berbagai alat analisis yang selama ini kita kenal untuk penelitian multidimensi adalah :
• Analisis Faktor Eksploratori
• Analisis Regresi Berganda
• Analisis Diskriminan
Kelemahan utama dari teknik – teknik tersebut di atas adalah bahwa teknik – teknik tersebut hanya dapat menganalisis satu hubungan pada satu waktu atau hanya dapat menguji satu variabel dependen melalui beberapa variabel independen. Padahal dalam kenyataannya, kita dihadapkan oleh lebih dari satu variabel dependen yang harus saling berhubungan. Lalu teknik analisis apa yang akan kita gunakan untuk menganalisis masalah “rumit” tersebut? Teknik SEM (Structural Equation Modeling) yang merupakan kombinasi dari beberapa teknik multivariat ini adalah jawabannya untuk menyelesaikan masalah yang rumit tersebut. Structural Equation Modeling (SEM) adalah sekumpulan teknik – teknik statistik yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif “rumit” secara simultan. Hubungan yang rumit tersebut dapat diartikan sebagai rangkaian hubungan yang dibangun antara satu atau beberapa variabel dependen dengan satu atau beberapa variabel independen, di mana setiap variabel dependen dan independen berbentuk faktor atau konstruk yang dibangun dari beberapa indikator yang diobservasi atau diukur langsung. SEM memiliki nama lain seperti causal modeling, causal analysis, simultaneous equation modeling dan analisis struktur kovarians. Sering SEM disebut sebagai Path Analysis atau Confirmatory Factor Analysis. SEM sebagai alat analisis, peneliti dapat menjawab masalah yang bersifat regresif dan dapat mengidentifikasi dimensi – dimensi dari sebuah konsep (dimensional), oleh sebab itu SEM dapat dikatakan sebagai kombinasi antara analisis faktor dan analisis regresi berganda. Namun di dalam menggunakan SEM sebagai alat analisis, peneliti harus membangun modelnya berdasarkan justifikasi teoritis atau proses nalar yang cukup kuat sehingga analisis faktor yang berlaku di dalam SEM adalah analisis faktor konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis) karena bertujuan untuk mengkonfirmasi apakah indikator yang digunakan dan mempunyai pijakan teori dan nalar yang cukup dapat mengkonfirmasi faktornya.

Konvensi SEM
Beberapa konvensi SEM yang berlaku dalam diagram SEM adalah sebagai berikut:
Variabel terukur (Measured Variable): 
Variabel ini disebut juga observed variable, indicator variable atau manifest variable. Variabel terukur adalah variabel yang datanya harus dicari melalui penelitian lapangan, misalnya melalui instrumen survey. Variabel ini digambarkan dalam bentuk segiempat atau bujur sangkar.

Faktor: 
Variabel ini disebut juga latent variable karena merupakan variabel bentukan, konstruk atau unobserved variable. Faktor adalah variabel bentukan yang dibentuk melalui indikator – indikator yang diamati dalam dunia nyata. Faktor digambarkan sebagai oval atau elips.

Hubungan antar variabel: 
Hubungan antar variabel dinyatakan dalam garis. Bila tidak ada garis berarti tidak ada hubungan langsung yang dihipotesiskan. Bentuk – bentuk garis dari hubungan antar variabel tersebut adalah:
Garis dengan anak panah satu arah
Garis ini menunjukkan adanya hubungan kausalitas (regresi) yang dihipotesakanantara dua variabel, di mana variabel yang dituju oleh garis anak panah satu arahini adalah variabel dependen (endogen) dan yang tidak dituju / ditinggal oleh anakpanah satu arah adalah variabel independen (eksogen).
Garis dengan anak panah 2 arah
Garis ini menunjukkan adanya korelasi antar dua variabel. Bila peneliti ingin meregresi dua buah variabel independen terhadap satu atau beberapa variabel dependen, maka syarat yang harus dipenuhi adalah tidak adanya korelasi antar variabel independen (nilainya kecil). Jadi garis ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi dan kemudian layak atau tidak dilakukan regresi antar variabel.

Jenis – Jenis Model
Dalam pemodelan manajemen, psikologi, sosial dan teknik manajemen industri,
peneliti dapat menggunakan dua macam model yaitu model deskriptif dan model prediktif.
Dalam pendekatan SEM kedua model tersebut dapat dianalisis sebagai berikut:
a. Model Deskriptif: Measurement Model
Model deskriptif adalah model yang ditujukan untuk mendeskripsikan sebuah keadaan atau sebuah konsep atau sebuah faktor. Dalam pemodelan SEM model ini disebut sebagai measurement model atau model pengukuran karena digunakan untuk mengukur kuatnya struktur dari dimensi – dimensi yang membentuk sebuah faktor. Measurement model adalah proses pemodelan dalam penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki unidimensionalitas dari indikator – indikator yang menjelaskan sebuah variabel laten. Karena measurement model berhubungan dengan faktor maka analisis yang dilakukan sesungguhnya sama dengan analisis faktor hanya disini, peneliti memulai penelitiannya dengan menentukan terlebih dahulu beberapa variabel yang dipandang sebagai indikator dari sebuah faktor dan ia akan menggunakan teknik SEM untuk mengkonfirmasi model tersebut. Itulah sebabnya teknik
analisis ini disebut confirmatory factor analysis. Measurement model akan menghasilkan penilaian mengenai validitas konvergen (convergent validity) dan validitas diskriminan (discriminant validity)
Measurement model dapat dilakukan secara menyeluruh maupun secara parsial.
Berikut akan dijelaskan tiga model.
1. Measurement Model
a. Measurement Model Secara Menyeluruh
Dalam model pengukuran ini, model yang sudah dibuat oleh peneliti berdasarkan justifikasi teori, semua hubungan antara konstruk dengan konstruk digambarkan dengan bentuk garis panah dua arah yang bertujuan untuk menganalisis korelasi. Korelasi antar variabel independen nilainya kecil (tidak ada korelasi). Apabila korelasinya besar dipilih yang besar nilainya, sedangkan variabel independen dengan dependen korelasi diharapkan besar (signifikan). Pada sub bab ini tidak menutup kemungkinan yang tadinya jadi variabel dependen menjadi variabel independen akibat measurement model secara menyeluruh (simultan). Unidimensionalitas dari dimensi – dimensi yang membentuk konstruk juga dapat dianalisis. Gambar di bawah ini adalah contoh dari measurement model yang dilakukan secara menyeluruh, tahap ini harus dilakukan dulu sebelum SEM dioperasikan.
2. Measurement Model Untuk Model Two Step
3. Measurement Model Two Step Menjadi One Step

Dan seterusnya...

Disadur dari Buku Panduan dan Aplikasi Structural Equation Modelling Pengarang Minto Waluyo Penerbit Indeks Jakarta [Bab 1 hal 1].