Latar belakang dan
pengertian Public speaking.
Semua orang dapat berbicara,
tetapi tidak semua orang dapat berbicara dengan lancar dan menarik di depan umum. Apalagi kalau Anda berbicara dan
menjadi pusat perhatian dalam suatu acara resmi maupun tidak resmi. Anda harus
menyajikan isi dari suatu materi yang akan
disajikan atau disampaikan dalam pidato. Cara mengungkapkannya memerlukan
teknik-teknik tersendiri dan hal tersebut dapat dipelajari. Oleh karena itu
pelajaran ini lebih banyak memusatkan perhatian “bagaimana” Anda berbicara atau
menyampaikan gagasannya, bukan pada “apa”
yang Anda katakan.
Istilah public speaking
berawal dari para ahli retorika, yang mengartikan sama ialah seni (keahlian) berbicara atau berpidato yang sudah berkembang
sejak abad sebelum masehi.
Mengapa kita berpikiran negatif menggunakan kata
“retorika”? Seperti yang diungkapkan Jalaluddin Rakhmat dalam
bukunya “Retorika Modern” (cetakan keenam, tahun 2000), bahwa kemajuan Negara Barat bukan saja bertumpu
pada pengetahuan matematika, fisika atau kimia. Kalau mendalam lagi
keingintahuan kita mengapa mereka memiliki kemampuan luar biasa dalam ilmu-ilmu
alam, bukan saja mereka pikirkan tetapi bagaimana kemampuan mereka menyajikannya dengan ucapan yang jelas
sehingga khalayaknya paham dan mengerti hasil presentasinya.
Berabad-abad lalu mereka berpijak pada budaya yang mementingkan
pendidikan bahasa, yang berakar pada
filsafat Yunani dan yang bertumpu pada retorika. Kemudian ada anggapan negatif
apabila menggunakan kata retorika, kita sedang berhadapan dengan seni
propaganda, menggunakan kata-kata yang indah dan bagus yang disangsikan
kebenarannya.
Pengertian sebenarnya “retorika” yakni pemekaran
bakat-bakat tertinggi manusia, yakni rasio
dan cita rasa lewat bahasa sebagai kemampuan berkomunikasi dalam media
pikiran. Dengan retorika, para pemimpin dapat menaklukkan hati dan jiwa,
atau kemampuan mengotak atik otak,
sehingga keputusannya dapat diterima karyawan atau audiens.
Pada abad ke 20, retorika mengambil manfaat dari
perkembangan ilmu pengetahuan modern, khususnya ilmu-ilmu perilaku seperti
psikologi dan sosiologi. Istilah retorika mulai digeser speech communication, atau oral
communication atau lebih dikenal dengan public speaking.
Tokoh-tokoh retorika mutakhir:
1.
James A.Winans dalam bukunya “Public Speaking” (1917) menggunakan
psikologi dari William James dan E.B Tichener, Sesuai teori James bahwa tindakan ditentukan perhatian,
Winans mendefinisikan persuasi sebagai “proses menumbuhkan perhatian.
Pentingnya membangkitkan emosi melalui motif-motif psikologi seperti
kepentingan pribadi, kewajiban sosial dan kewajiban agama. Winans adalah
pendiri Speech Communication Association
of America (1950).
2.
Charles Henry Woolbert yang juga
pendiri Speech Communication Association of America. Psikologi yang
mempengaruhinya adalah behaviorisme
dari John B.Watson. Woolbert memandang Speech
Communication sebagai ilmu tingkah
laku. Pidato merupakan ungkapan kepribadian. Logika adalah dasar utama
persuasi. Dalam menyusun persiapan pidato harus diperhatikan hal-hal sebagai
berikut : (1). Teliti tujuannya, (2). Ketahui khalayak dan situasinya, (3).
Tentukan proposisi yang cocok dengan khalayak dan situasi tersebut, (4). Pilih
kalimat-kalimat yang dipertalikan secara logis. Bukunya, The Fundamental of Speevh.
3.
William Noorwood Brigance. Berbeda dengan Woolbert yang menitik beratkan
logika, Brigance menekankan faktor keinginan (desire) sebagai dasar
persuasi. Persuasi meliputi empat unsur: 1). Rebut perhatian pendengar, 2).
Usahakan pendengar untuk mempercayai kemampuan dan karakter Anda, 3).
Dasarkanlah pemikiran pada keinginan, dan 4). Kembangkan setiap gagasan sesuai
dengan sikap pendengar.
4.
Alan H.Monroe dalam bukunya, Principles and Types of Speech.
Pertengahan tahun 20-an Monroe bersama stafnya meneliti proses
motivasi. Jasa, Monroe, cara organisasi pesan. Menurut Monroe pesan harus
disusun berdasarkan proses berpikir manusia yang disebutnya motivated sequence.
Dari uraian di atas tadi, public
speaking adalah berbicara didepan umum, bagaimana Anda berbicara
menyampaikan pesan atau gagasan yang ingin
diketahui audiens. Hal-hal seperti demikian yang selalu menjadi pusat
perhatian Anda.
Public Speaking
sebagai sarana Komunikasi.
Mengapa public speaking
dianggap sebagai sarana komunikasi? Dalam sarana komunikasi atau sebuah wadah
bergulirnya percakapan yang memerlukan umpan balik. Siapa saja yang terlihat
atau berada dalam wadah itu? Dalam dunia komunikasi terdiri dari komunikator, ada pesan dan
komunikan. Semua ini akan berfungsi melalui channel
atau saluran yang disebut media. Nah, dimana keberadaan “Public Speaking”. Kehadirannya dalam kegiatan komunikasi yang
berperan adalah komunikator atau public-Speaker.
Dalam pelajaran ini
pengetahuan yang akan menjadikan seseorang atau komunikator sebagai pembawa
pesan, mempunyai kemampuan untuk menyajikan gagasan kepada audiens. Dengan demikian komunikator mengungkapkan ide dan dengan kemauan
dengan tepat, cepat dan taktis. Dan seterusnya....
Disadur dari Buku Public Speaking Pengarang Helena Olii Penerbit INDEKS Jakarta. [Bab 1 hal 1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar