Kamis, 19 Januari 2017

Ruang Lingkup Kegiatan Public Speaking

Latar belakang dan pengertian Public speaking.
Semua orang dapat berbicara, tetapi tidak semua orang dapat berbicara dengan lancar dan menarik di  depan umum. Apalagi kalau Anda berbicara dan menjadi pusat perhatian dalam suatu acara resmi maupun tidak resmi. Anda harus menyajikan  isi dari suatu materi yang akan disajikan atau disampaikan dalam pidato. Cara mengungkapkannya memerlukan teknik-teknik tersendiri dan hal tersebut dapat dipelajari. Oleh karena itu pelajaran ini lebih banyak memusatkan perhatian “bagaimana” Anda berbicara atau menyampaikan gagasannya,  bukan pada “apa” yang Anda katakan.
Istilah public speaking berawal dari para ahli retorika, yang mengartikan sama ialah seni (keahlian) berbicara atau berpidato yang sudah berkembang sejak abad sebelum masehi.
Mengapa kita berpikiran negatif menggunakan kata “retorika”?  Seperti  yang diungkapkan Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya “Retorika Modern” (cetakan keenam, tahun 2000), bahwa  kemajuan Negara Barat bukan saja bertumpu pada pengetahuan matematika, fisika atau kimia. Kalau mendalam lagi keingintahuan kita mengapa mereka memiliki kemampuan luar biasa dalam ilmu-ilmu alam, bukan saja mereka pikirkan tetapi bagaimana kemampuan mereka  menyajikannya dengan ucapan yang jelas sehingga khalayaknya paham dan mengerti hasil presentasinya.
Berabad-abad lalu mereka berpijak pada budaya yang mementingkan  pendidikan bahasa, yang berakar pada filsafat Yunani dan yang bertumpu pada retorika. Kemudian ada anggapan negatif apabila menggunakan kata retorika, kita sedang berhadapan dengan seni propaganda, menggunakan kata-kata yang indah dan bagus yang disangsikan kebenarannya.
Pengertian sebenarnya “retorika” yakni pemekaran bakat-bakat tertinggi manusia, yakni rasio dan cita rasa lewat bahasa sebagai kemampuan berkomunikasi dalam media pikiran. Dengan retorika, para pemimpin dapat menaklukkan hati dan jiwa, atau  kemampuan mengotak atik otak, sehingga keputusannya dapat diterima karyawan atau audiens.
Pada abad ke 20, retorika mengambil manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan modern, khususnya ilmu-ilmu perilaku seperti psikologi dan sosiologi. Istilah retorika mulai digeser speech communication, atau  oral communication atau lebih dikenal dengan  public speaking.
Tokoh-tokoh retorika mutakhir:

1.                 James A.Winans dalam bukunya “Public Speaking” (1917) menggunakan psikologi dari William James dan E.B Tichener, Sesuai  teori James bahwa tindakan ditentukan perhatian, Winans mendefinisikan persuasi sebagai “proses menumbuhkan perhatian. Pentingnya membangkitkan emosi melalui motif-motif psikologi seperti kepentingan pribadi, kewajiban sosial dan kewajiban agama. Winans adalah pendiri Speech Communication Association of America (1950).

2.                 Charles Henry Woolbert  yang  juga pendiri Speech Communication Association of America. Psikologi yang mempengaruhinya adalah behaviorisme dari John B.Watson. Woolbert memandang Speech Communication sebagai ilmu tingkah laku. Pidato merupakan ungkapan kepribadian. Logika adalah dasar utama persuasi. Dalam menyusun persiapan pidato harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut : (1). Teliti tujuannya, (2). Ketahui khalayak dan situasinya, (3). Tentukan proposisi yang cocok dengan khalayak dan situasi tersebut, (4). Pilih kalimat-kalimat yang dipertalikan secara logis. Bukunya, The Fundamental of Speevh.

3.                 William Noorwood Brigance.  Berbeda dengan Woolbert yang menitik beratkan logika, Brigance menekankan faktor keinginan (desire) sebagai dasar persuasi. Persuasi meliputi empat unsur: 1). Rebut perhatian pendengar, 2). Usahakan pendengar untuk mempercayai kemampuan dan karakter Anda, 3). Dasarkanlah pemikiran pada keinginan, dan 4). Kembangkan setiap gagasan sesuai dengan sikap pendengar.

4.                 Alan H.Monroe dalam bukunya, Principles and Types of Speech. Pertengahan  tahun 20-an Monroe bersama stafnya meneliti proses motivasi. Jasa, Monroe, cara organisasi pesan. Menurut Monroe pesan harus disusun berdasarkan proses berpikir manusia yang disebutnya motivated sequence.

Dari uraian di atas tadi, public speaking adalah berbicara didepan umum, bagaimana Anda berbicara menyampaikan pesan atau gagasan yang ingin diketahui audiens. Hal-hal seperti demikian yang selalu menjadi pusat perhatian Anda.

Public Speaking sebagai sarana Komunikasi.
Mengapa public speaking dianggap sebagai sarana komunikasi? Dalam sarana komunikasi atau sebuah wadah bergulirnya percakapan yang memerlukan umpan balik. Siapa saja yang terlihat atau berada dalam wadah itu? Dalam dunia komunikasi  terdiri dari komunikator, ada pesan dan komunikan. Semua ini akan berfungsi melalui channel atau saluran yang disebut media. Nah, dimana keberadaan “Public Speaking”. Kehadirannya dalam kegiatan komunikasi yang berperan adalah  komunikator atau public-Speaker.

          Dalam pelajaran ini pengetahuan yang akan menjadikan seseorang atau komunikator sebagai pembawa pesan, mempunyai kemampuan untuk menyajikan gagasan kepada audiens. Dengan demikian komunikator mengungkapkan ide dan dengan  kemauan  dengan tepat, cepat dan taktis. Dan seterusnya....

Disadur dari Buku Public Speaking Pengarang Helena Olii Penerbit INDEKS Jakarta. [Bab 1 hal 1]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar